Selasa, 15 Maret 2016

Pengelolaan Data Medis (Assembling)

    Assembling / Perakitan Rekam Medis adalah salah satu kegiatan dalam pengolahan rekam medis untuk mengorganisasikan, merakit, menata, menyusun, merapihkan formulir - formulir rekam medis baik untuk rawat jalan, UGD, maupun untuk rawat inap, sehingga rekam medis tersebut dapat terpelihara dan dapat siap pakai kalau dibutuhkan.

Secara garis besar kegiatan assembling terbagi dalam dua kegiatan yaitu :
a) Assembling sebelum rekam medis dipakai / persiapan, yaitu kegiatan merakit, menyusun formulir -
    formulir rekam medis yang kosong dan menyimpannya ke sampul rekam medis, sehingga rekam
    medis tersebut siap digunakan
b) Assembling setelah rekam medis digunakan baik dari rawat jalan maupun dari UGD dan Rawat
    Inap, yaitu menyusun kembali formulir rekam medis sesuai dengan urutanya, merapihkan dan
    memperbaiki baik  cover maupun formulir rekam medisnya, kemudian dilakukan pemeriksaan
    kelengkapan pengisian rekam medis , sehingga diharapkan rekam medis disimpan sudah dalam
    keadaan lengkap dan rapih serta siap dipakai apabila akan digunakan lagi.

    Untuk memudahkan penyusunan formulir - formulir rekam medis khusus untuk rawat inap dapat disusun berdasarkan kode atau halaman yang ada pada setiap formulir. Untuk penentuan penyusunan kode / halaman sebelumnya harus ditentukan dulu informasi apa yang akan disimpan diawal atau dijadikan halaman pertama dan seterusnya sampai informasi terakhir dari rekam medis

Ada tiga cara  yang dijadikan dasar untuk mengorganisir formulir rekam medis yaitu :
a. Berorientasi pada sumber data (source oriented medical record)
    Yaitu penyusunan formulir berdasarkan pengelompokkan sumber data, misalkan dari bagian
    perawatan, maka semua informasi dari pelayanan yang diberikan kepada pasien dari bagian
    perawatan dikumpulkan menjadi satu kelompok yang disusun secara kronologis waktu, mulai data
    terkini disimpan paling depan, tetapi pada saat pulang susunannya akan dibalik mulai dari tanggal
    pertama perawatan sampai pulang perawatan.

b. Berorientasi pada masalah (Problem Oriented Medical Record)
    Yaitu penyusunan formulir berdasarkan masalah, terdapat empat bagian yaitu :
    1) Database (identitas, data sosial, keluhan utama, riwayat penyakit dahulu, pemeriksaan fisik data
        dasar lab)
    2) Daftar masalah (pernyataan mengenai gejala - gejala, penemuan abnormal, penemuan fisiologis
        atau diagnostik spesifik)
    3) Rencana awal (menjelaskan apa yang harus dilakukan untuk mempelajari keadaan pasien lebih
        lanjut, rencana tindakan yang akan diambil dan rencana mendidik pasien mengenai keadaan
        tersebut)
    4) Catatan kemajuan (tidak lanjut dari semua masalah, masalah yang belum terselesaikan,
        kemajuan kondisi pasien, ringkasan pulang)

c. Terpadu (Integred medical record)
    Yaitu semua formulir diorganisasikan dalam susunan kronologis, catatan terkini berada di awal
     catatan medis, pada waktu pulang formulir disusun kembali sehingga keseluruhan rekam medis
     terbaca dari penerimaan pasien sampai pemulangan.
        Formulir dari berbagai sumber saling mengisi jadi sebuah catatan pasien yang telah dipulangkan
    bisa berisi riwayat dan pemeriksaan fisik dan disusul oleh catatan kemajuan, catatan perawatan,
    laporan lab, laporan konsultan dan seterusnya. Sehingga memungkinkan formulir untuk setiap
    episode perawatan disususn pada bagian yang terpisah di dalam catatan medis.

    Keputusan mengenai format rekam medis biasanya dibuat oleh staf medis atau panitia rekam medis dengan rekomendasi komite medis.
Contoh susunan informasi rekam medis dari pasien rawat inap untuk kasus Anak :
1) Ringkasan
2) Pembatas masuk
3) Ringkasan masuk dan keluar
4) Surat dokumen pengantar
5) Intruksi Dokter
6) Lembar konsultasi
7) Catatan perawatan
8) Catatan perkembangan
9) Grafik suhu, nadi dan pernafasan
10) Pengawasan khusus
11) Hasil pemeriksaan laboratorium
12) Hasil pemeriksaan radiodiagnostik
13) Salinan resep
14) Resume / laporan kematian

Formulir yang digunakan saat melakukan Assembling setelah rekam medis digunakan

Formulir Pemeriksaan Ketidaklengkapan Rawat Inap





































Formulir Pemeriksaan Ketidaklengkapan Rawat Jalan


















Sumber : Akasah, Modul : Pengelolaan Sistem Rekam medis II, Politeknik Piksi Ganesha Bandung, 2008, Bandung

Oke, sekian postingan mengenai   pengelolaan data medis (assembling), semoga bermanfaat untuk semuanya.  jika ada yang ingin ditanyakan bisa di komen saja ya, sampai nanti pada postingan selanjutnya. Terimakasih telah berkunjung ke Blog saya. :-D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar